Selamat datang di blog, kali ini saya akan memberikan informasi tentang 7 GANGGUAN BUDAYA PALING ANEH DI DUNIA . Informasi ini saya kumpulkan dari berbagai sumber referensinya ada di bawah artikel ini, teman teman juga bisa menemukan artikel menarik lainnya dari berbagai sumber sumber terbaik saat membuka halaman Sosial Media Berita Indonesia. Nah sekarang langsung aja simak bacaan menarik ini
Fenomena gangguan mental, jiwa, dan atau kesurupan
terjadi di berbagai belahan dunia, dianggap sebagai sindrom budaya
latah karena tidak terjadi pada satu orang melainkan kelompok, ataupun
regional. Seperti 7 gangguan budaya yang dijelaskan secara singkat di
bawah ini:
1. Saora Disorder
Diantara
Suku Saora yang mendiami wilayah bagian Orissa di India, para pemuda
dan pemudinya terkadang memperlihatkan sebuah perlilaku abnormal, yang
para ahli kejiwaan dari Barat menyebutnya sebagai gangguan mental.
Mereka menangis, tertawa dalam waktu yang tidak ditentukan, kehilangan
ingatan, pingsan, dan bahkan merasa seperti digigit ribuan semut.
Gangguan ini biasanya menyerang para pemuda dan perempuan muda dewasa
yang tidak tertarik untuk menjalani kehidupan normal dalam suku mereka
yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani.Berdasarkan
kepercayaan mereka, perilaku tersebut menandakan bahwa seseorang sedang
didekati oleh mahluk supranatural untuk dinikahi.
2. Sindrom Couvade
Sindrom
ini dialami oleh pria yang pasangannya sedang hamil dan mendekati masa
kelahiran bayinya. Calon ayah yang mengalami sindrom ini akan
merasakan pengalaman kehamilan sang calon ibu. Rasa sakit melahirkan,
diasingkan pasca melahirkan, pembatasan makanan dan melakukan hubungan
intim. Bahkan kasus ekstrimnya adalah ketika sindrom ini mampu merubah
bentuk badan si calon ayah, terlihat seperti seorang perempuan hamil
tujuh bulan.
3. Grisi Siknis (Penyakit Gila)
Dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Crazy Sickness”, atau penyakit gila,
merupakan penyakit menular, sebuah sindrom latah yang mendominasi
penduduk Desa Miskito di Amerika tengah bagian timur, Nicaragua, dan
terutama menyerang perempuan muda 15-18 tahun. Selama dalam keadaan
sakit gila tersebut, si penderita akan tidak sadarkan diri, jatuh ke
tanah, kemudian melarikan diri. Namun sebelum terjadi serangan
tersebut, si penderita akan mengalami sebuah gejala yang ditandai oleh,
sakit kepala, pusing, gelisah, mual, marah yang tak beralasan dan atau
ketakutan. Dikatakan menular karena biasanya si penderita akan
menyebutkan nama seseorang yang ada di sekitarnya, dan terinfeksi.
4. Hantu Kegilaan (Ghost Sickness)
Hantu
kegilaan, atau dalam bahasa Inggris, merupakan sindrome budaya “latah”
yang dihubung-hubungkan dengan roh orang mati ataupun sekarat oleh
suku asli Amerika. Juga dihubungkan dengan ilmu sihir. Diidentikan
dengan gangguan pskosis masyarakat Navajo asli. Secara umum gejala
gangguan mental ini dicirikan oleh hilangnya gairah hidup, perasaan
tercekik (sesak nafas), mimpi buruk berulang-ulang dan perasaan
terancam.
5. Gurumba
Gurumba
berarti orang liar, gila, dan biasa terjadi pada pria yang sudah
menikah. Ketika seorang lelaki mengalami kondisi keliaran ini, maka ia
akan melakukan perbuatan mencuri barang tetangganya, mengambil barang
yang dianggapnya berharga padahal sebaliknya. Ia lalu berlari menuju
hutan untuk beberapa hari tak kembali. Namun ia kembali dalam keadaan
seperti tidak terjadi apa, dan bahkan barang yang dicurinya pun tidak
dibawanya serta. Si penderita terlihat hiperaktif dan kikuk berbicara
terbata-bata. Peristiwa ini terjadi di negara Nugini.
6. Koro
Koro adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan delusi penyusutan penis dan retraksi ke dalam tubuh, disertai dengan panik dan takut mati. Khayalan ini berakar pada metafisika China dan praktek-praktek budaya.Kelainan ini terkait dengan keyakinan bahwa tindakan seksual yang tidak sehat atau abnormal (seperti seks dengan pelacur, masturbasi, atau bahkan emisi nokturnal) mengganggu yin / ekuilibrium yang diduga ada ketika suami berhubungan seks dengan istrinya, yaitu selama "normal hubungan seksual. "Koro juga diduga ditularkan melalui makanan. Pada tahun 1967, terjadi epidemi koro di Singapura setelah surat kabar melaporkan kasus koro karena makan daging babi yang berasal dari babi yang telah diinokulasi terhadap demam babi. Tidak hanya penjualan daging babi turun, tetapi ratusan kasus koro diikuti.
7. Windigo
Wendigo Psikosis adalah gangguan mental di mana seseorang sangat haus daging manusia dan berpikir mereka berubah menjadi kanibal (meskipun kelimpahan makanan sehat yang tersedia). Tanggapan yang paling umum di antara masyarakat Aborigin di mana Wendigo psikosis yang paling lazim, adalah menyembuhkan upaya oleh penyembuh asli tradisional atau dokter Barat. Dalam kasus-kasus yang tidak biasa ketika upaya ini gagal, dan penderita Wendigo mulai baik mengancam orang di sekitar mereka atau untuk melakukan kekerasan atau anti-sosial, mereka kemudian dieksekusi umumnya. Sementara beberapa telah membantah adanya gangguan ini, ada beberapa saksi mata yang kredibel, baik oleh masyarakat aborigin dan oleh orang Barat, yang membuktikan bahwa Wendigo psikosis adalah fenomena sejarah faktual.