Selamat datang di blog, kali ini saya akan memberikan informasi tentang Bagaimana jika komunikasi sexual macet? ini tipsnya . Informasi ini saya kumpulkan dari berbagai sumber referensinya ada di bawah artikel ini, teman teman juga bisa menemukan artikel menarik lainnya dari berbagai sumber sumber terbaik saat membuka halaman Sosial Media Berita Indonesia. Nah sekarang langsung aja simak bacaan menarik ini
Menurut Prof. Wimpie, komunikasi seksual suami istri sangat  diperlukan demi menjaga keharmonisan kehidupan seksual. Beberapa  petunjuk ini barangkali berguna bagi mereka yagn mengalami hambatan atau  tidak tahu bagaimana memulai berkomunikasi seksual. 
1. Bicarakan pada pasangan tentang kapan dan bagaimana sebaiknya bicara tentang kehidupan seksual.
2. Pertimbangkan untuk menggunakan buku atau bahan bacaan serta  sumber informasi lain untuk memulai pembicaraan. Cara ini memudahkan  kita untuk memulai bicara. Setidaknya ada seseuatu yang dapat dijadikan  bahan utnuk bertanya atau memulai komunikasi.
3. Ingatlah, bila suami atau istri menolak melakukan salah satu  bentuk aktivitas seksual, bukan berarti dia menolak Anda sebagai  pribadi. Bisa jadi bentuk aktivitas yang Anda inginkan tidak  menyenangkan pasangan Anda.
4. Ingat pula bahwa dorongan seksual serta kesenangan melakukan  bentuk-bentuk aktivitas seksual dapat berubah dari waktu ke waktu. Maka,  jangan dianggap aneh bila Anda atau pasangan bosan dengan bentuk  aktivitas seksual yagn monoton. Tidak aneh pula bila suatu saat pasangan  Anda mengharapkan perubahan bentuk aktivitas seksual.
5. Sedapat mungkin jangan menyalahka pasangan Anda adlam menghadapi masalah seksual.
6. Jangan abaikan komunikasi seksual non verbal karena komunikasi ini  sering dapat ditangkap dengan mudah oleh pasangan. Jangan takut atau  malu menunjukkan kepada pasangan Anda, bagaimana seharusnya dia  melakukan aktivitas seksual sesuai dengan yang Anda harapkan. Dengan  menunjukkan secara nyata dalam bentuk perbuatan, maka pasangan Anda akan  mengerti lebih baik.
7. Jangan mengharapkan terjadinya kesempurnaan. Aktivitas seksual  adakalanya tidak berakhir dengan sempurna seperti yang diharapkan. Anda  harus menyadari bahwa faktor psikis maupun fisik akan selalu berpengaruh  dalam setiap aktivitas seksual. Namun tentu saja, hal ini tidak boleh  terjadi terus menerus.
Prof. Wimpie menegaskan sekali lagi bahwa komunikasi seksual bukanlah  sesuatu yang cukup sekali dikerjakan. Komunikasi harus terus dilakukan  sehingga pasangan dapat saling memahami kehidupan seksual masing-masing.



